Senin, 16 Januari 2017

Keracunan Massal, Ratusan Nelayan Kerang Hijau di Cirebon

Keracunan Massal, Ratusan Nelayan Kerang Hijau di Cirebon






Kerang Hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels adalah binatang lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau. Kerang hijau merupakan organisme yang termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota yang bertubuh lunak (mollusca), Kerang hijau termasuk Hewan dari kelas pelecipoda, kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia.Hewan ini disebut juga pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis sering disebut Lamelli branchiata. Kerang hijau juga memiliki nama-nama lokal antara lain kijing (Jakarta), kemudi kapal (Riau), kedaung (Banten).

Ratusan nelayan kerang hijau di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menganggur akibat insiden keracunan massal yang terjadi di Kecamatan tersebut pada Sabtu, 10 Desember dan Minggu, 11 Desember 2016.

Keracunan masal tersebut terjadi setelah warga yang berada di Desa Surakarta, Suranenggala Lor, Karangreja dan Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala mengonsumsi kerang hijau, akibatnya 26 warga mengalami muntah-muntah dan pusing bahkan dua diantaranya meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium keracunan masal tersebut diakibatkan dari plankton, namun para nelayan tidak bisa menerima hasil itu karena kami beranggapan plankton itu tidak berbahaya,

Nelayan pun malah menduga keracunan masal itu diakibatkan karena perubahan kondisi air laut, didapatkan ada tumpahan minyak yang mencemari pesisir pantai Cirebon. Bahkan, para nelayan bersikeras bahwa keracunan tersebut akibat limbah industri yang mencemari pesisir pantai.

Tindakan dinas terkait masalah tersebut sangat di sayangkan oleh nelayan setempat karena dirasa tutup mata, seharusnya pihak dinas meninjau dan memeriksa kondisi laut di Cirebon dan membimbing para nelayan, namun nasib nelayan yang menganggur akibat insiden itu tidak diperhatikan.

Nelayan erharap agar dinas terkait bisa membantu menyelesaikan permasalahan ini, dengan membimbing dan menuntun para nelayan karena para nelayan kerang hijau ingin bisa beroperasi kembali seperti semula tanpa adanya kekhawatiran insiden keracunan masal lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar