Rabu, 20 April 2016

Agama dan Budaya

TUGAS IBD
UNIVERSITAS GUNADARMA
AGAMA DAN BUDAYA

Pengertian Agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata”a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan  Dalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Untuk mencari dan mengetahui pengertian agama yang sesungguhnya dan dapat diterima oleh semua pihak atau penganut agama yang berbeda keyakinan sulit sekali ditemukan, karena setiap penganut agama tersebut akan memberikan pengertian sesuai dengan sudut pandang dari aspek mana yang dianggap urgen. Dengan demikian untuk mencari kesamaan dalam mendefinisikan agama merupakan suatu yang tidak mungkin ditemukan.
Sementara itu mantan Menteri Agama di era 70-an, Mukti Ali beranggapan bahwa yang paling sulit memberikan pengertian adalah tentang agama. Pernyataannya tersebut didasari pada tiga alasan yakni:pertama, pengalaman agama adalah soal batin, subyektif, dan sangat individual sifatnya. Kedua, setiap pembahasan tentang arti agama selalu ada emosi yang melekat erat, sehingga kata agama itu sulit didefinisikan. Ketiga, konsep tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang memberikan definisi tersebut.
Sementara itu, Mircea Eliade seperti yang dikemukakan K.Bertens dalam salah satu tulisannya di Ulumul Qur’an mengatakan bahwa agama adalah dealektika (hubungan timbal balik) antara yang sacral dan yang profane. Sedangkan Harun Nasution memberikan definisi tentang agama ialah ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan tersebut mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Secara terminologi dalam ensiklopedi Nasional Indonesia, agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia dengan hubungannya dengan tuhan dan sesamanya.  Dalam al-Qur’an agama sering disebut dengan istilah ad-din. Istilah ini merupakan istilah bawaan dari ajaran Islam sehingga mempunyai kandungan makna yang bersifat umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah din seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi.
Pada umumnya agama diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu agama wahyu (revealed religion) dan agama non wahyu (nonrevealed religion).
1.      Agama Wahyu
Adalah agama yang diturunkan Allah dari langit melalui malaikat Jibril kepada para nabi dan rasul Allah untuk disampaikan kepada umatnya. Oleh karena itu, agama wahyu disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama profetis, din-as samawi, revealed religion. Yang termasuk dalam kelompok agama wahyu adalah sebagai berikut : Pertama, Agama Islam dengan kitab sucinya Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk seluruh manusia dan alam semesta.Kedua, Agama Kristen (nasrani) dengan kitab sucinya “Injil” diturunkan Allah kepada Isa AS, melalui malaikat Jibril kepada Kaum Bani Israil.  Ketiga, Agama Yahudi, dengan kitab sucinya “Taurat” diturunkan kepada nabi Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.

2.      Agama Non Wahyu
Adalah agama yang lahir berdasarkan pemikiran atau kebudayaan manusia. Pada awalnya menurut historis, agama non wahyu diciptakan oleh filosuf-filosuf masyarakat sebagai ahli pikir, atau oleh pemimpin-pemimpin dari masyarakat atau oleh penganjur dan penyiar masyarakat itu. Agama non wahyu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan pemikiran atau budaya masyarakat itu (animism, dinamisme, politeisme, monoteisme). Oleh karena itu agama non wahyu dinamakan juga agama budaya, agama bumi, agama filsafat, natural religion, nonrevealed religion. Yang termasuk agama non wahyu yaitu Zoroasterianisme, Konfusionisme, Thaoisme, Shintoisme, Budhisme.

2.        Pengertian Kebudayaan
Untuk menghindari terjadinya pemahaman yang berbeda, maka dalam uraian ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian kebudayaan dalam pembahasan berikut. Kebudayaan yang merupakan cetak biru bagi kehidupan atau pedoman bagi kehidupan masyarakat, adalah perangkat-perangkat acuan yang berlaku umum dan menyeluruh dalam menghadapi lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Dalam kebudayaan terdapat perangkat-perangkat dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh pendukung kebudayaan tersebut. Perangkat-perangkat pengetahuan itu sendiri membentuk sebuah sistem yang terdiri atas satuan-satuan yang berbeda-beda secara bertingkat-tingkat yang fungsional hubungannya satu sama lainnya secara keseluruhan (parsudi Suparlan, 1995: 4).
Disini terlihat bahwa kebudayaan dalam suatu masyarakat merupakan sistem nilai tertentu yang dijasikan nilai hidup oleh warga yang mendukung kebudayaan tersebut. Karena dijadikan kerangka acuan dalam bertindak dan bertingkah laku maka kebudayaan cenderung menjadi tradisi dalam suatu masyarakat. Tradisi adalah sesuatu yang sulit berubah, karena sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat penduduknya. Bahkan menurut Prof. Dr. Kasmiran Wuryo, tradisi masyarakat merupakan bentuk norma yang terbentuk dari bawah, sehingga sulit untuk diketahui sumber asalnya (Wuryo, 1982: 38). Oleh karena itu, tampaknya tradisi sudah terbentuk sebagai norma yang dibakukan dalam kehidupan masyarakat.
Kata kebudayaan dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, kata ini bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Maka dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Maka kebudayaan adalah segala hasil dari cipta, karsa dan rasa (Koentjaraningrat, 19: 80).
Beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli antara lain sebagai berikut. Budaya menurut E.B. Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, tata cara dan kemampuan apa saja lainnya, kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Leslie White, kebudayaan adalah suatu kumpulan gejala-gejala yang terorganisasi yang terdiri dari tindakan-tindakan (pola-pola perilaku), benda-benda (alat-alat; atau benda-benda yang dibuat dengan alat), ide-ide (kepercayaan dan pengetahuan) dan perasaan-perasaan (sikap, ‘nilai-nilai’ yang semuanya tergantung pada penggunaan simbol-simbol (Lawang, 1985: 109-110).
Kemudian ada lagi yang mendefisikan kebudayaan adalah suatu yang lahir karena adanya pergaulan manusia. Ia merupakan suatu kumpulan yang termasuk di dalamnya adat istiadat, ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, akhlak, hukum dan tiap-tiap kesanggupan serta kelakuan manusia yang dijelmakan oleh manusia sebagai anggota dalam suatu pergaulan masyarakat. Dalam pengertian ini kebudayaan termasuk way of life dan way of thinking manusia.
Secara sederhana, kebudayaan merupakan hasil cipta (serta akal budi) manusia untuk memperbaiki, mempermudah, serta meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. Atau, kebudayaan adalah keseluruhan kemampuan (pikiran, kata, dan tindakan) manusia yang digunakan untuk memahami serta berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai sikonnya. Kebudayaan berkembang sesuai atau karena adanya adaptasi dengan lingkungan hidup dan kehidupan serta sikon manusia berada.

Kesimpulan 
Pengertian kebudayaan adalah Kebudayaan dalam arti yang luas adalah perilaku yang telah tertanam, ia merupakan totalitas dari sesuatu yang dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara sosial tidak sekedar sebuah catatan ringkas, tetapi dalam bentuk perilaku melalui pembelajaran sosial.
Pengertian agama Secara etimologi, kata “agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme di India. Agama terdiri dari kata A yang berarti tidak danGAMA berarti kacau. Dengan demikian, agama adalah suatu peraturan yang menghindarkan manusia dari segala kekacauan, serta mengantarkan manusia menuju keteraturan dan ketertiban. Macam-macam agama di indonesia adalah islam,kristen,yahudi,katolik,konghucu,yahudi. Hubungan agama dan kebudyaan adalah karena memandang kebudayaan sebagai titik sentral kehidupan manusia, dan mereka tidak membedakan antara agama / kepercayaan yang lahir dari keyakinan masyarakat tertentu, dengan adanya agama yang berasal dari wahyu tuhan kepada Rosul-nya. Sedangkan para agamawan, umumnya memandang agama sebagai sumber dari titik sentral kehidupan manusia, terutama yang ada kaitannya dengan system keyakinan dan system peribadatan. Proses Akulturasi antara Islam dengan Kebudayaan yaitu bidang bangunan, makam, seni sastra, hikayat, babad, suluk, primbon.



Daftar pusaka
http://tantridilogi10.blogspot.co.id/2013/06/agama-dan-kebudayaan.html
http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa2382


Tidak ada komentar:

Posting Komentar