TUGAS
IBD
UNIVERSITAS
GUNADARMA
A.
BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen
atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat teknologi
·
sistem ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur
pokok yang meliputi:
·
sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi ekonomi
·
alat-alat, dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
·
organisasi kekuatan
(politik)
3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur
kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·
bahasa
·
sistem pengetahuan
·
sistem tekhnologi, dan
peralatan
·
sistem kesenian
·
sistem mata pencarian
hidup
·
sistem religi
·
sistem kekerabatan,
dan organisasi kemasyarakatan
Wujud[
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
·
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
·
Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan
dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan
fisik.
·
Nilai-nilai
Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan
pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan
yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah.
Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh
manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
·
Sistem
Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan
dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem
tertentu.
·
Sistem
Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud
tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud
ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
·
Kebudayaan
Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret.
Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti
kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen
atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
·
Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan
dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin
cuci.
·
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
·
Lembaga
sosial
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk
dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan
sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah,
wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
wanita memilik karier
·
Sistem
kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau
keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada
dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,
bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai
dengan cara bagaimana berkomunikasi.
·
Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama,
dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika
ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan
dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat
kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur
kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat
masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
·
Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa
memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa
tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan
dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai
empati, dan simpati dari orang lain.
B. SASTRA
Sastra (Sanskerta:
शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra,
yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau
"pedoman", dari kata dasar śās-yang berarti
"instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata
ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah
jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi
sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra
tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi denganbahasa yang
dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
KESIMPULAN
Pada intinya, manusia yang tinggal di
suatu daerah tertentu, dengan jangka waktu tertentu, akan memiliki kebiasaan
turuntemurun atau kebudayaan , hasil dari kebudayaan itu bermacam-macam, salah
satunya sastra.Sastra adalah bentuk nyata hasil dari budaya yang di buat oleh
masyarakat untuk kepentingan tertentu. Karena budaya dan sastra seperti mata
uang yang tidak dapat di pisahkan, mereka saling terhubung satu sama lain.
Enjar
surbhakti
1IB02
Daftar pusaka